Kalau bicara tentang Masjid, mungkin kita sudah tau jika ini adalah tempat Ibadah untuk umat Muslim, melaksanakan kewajibannya. Namun ternyata, selain menjadi tempat Ibadah, tak jarang Masjid yang ada di Indonesia memiliki ragam keunikannya masing-masing.
Mulai dari bentuk bangunan, sejarah, dan keunikannya, banyak orang yang melakukan wisata rohani dengan mengunjungi Masjid unik yang ada di Indonesia, untuk melaksanakan kewajiban sebagai seorang Muslim, dan mengabadikan momen disana.
Table of Contents
6 Masjid dengan Payung Peneduh Khas Madinah
Sama seperti 5 masjid unik yang sebelumnya pernah kita bahas, keunikan lain dari Masjid yang ada di Indonesia berikut ini terdapat pada bangunannya yang memiliki payung peneduh seperti masjid yang ada di Madinah.
1. Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Batam
Memiliki nama lain Masjid Agung II dan juga Masjid Agung Batu Aji, Masjid unik satu ini memiliki warna putih yang lebih dominan, sehingga memberikan kesan sejuk dan juga syahdu, yang mengadaptasi budaya arsitektur Melayu dan Arab.
Didirikan pada tahun 2017 dan diresmikan pada 2019, Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah memiliki luas bangunan sekitar 41.422 meter kubik yang dibangun diatas tanah seluas 57.144 meter kubik, dengan daya tampung sekitar 25.000 jamaah.
Keunikan lain dari Masjid ini adalah bentuk bangunannya. Selain karena Masjid ini memang sangat megah dan luas, Masjid ini memiliki 8 payung peneduh yang khas dengan Masjid Nabawi yang ada di Madinah, dengan tinggi 17 meter, dengan luas bentangan sekitar 25 meter.
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah juga menjadi satu-satunya masjid di Kepulauan Riau yang punya menara pandang dengan tinggi 99 meter, yang memfilosofikan jumlah Asmaul Husna.
Selain itu, Masjid yang terletak di JL. Brigjen Katamso, Kel Tanjung Uncang. Kec. Batu Aji, Kota Batam – (lihat di Google Maps) juga sangat terbuka untuk warga sekitar, dan dari luar pulau Riau.
2. Masjid Agung Banten Lama, Jawa Barat
Menjadi bukti sejarah perkembangan Islam di Provinsi Banten, Masjid Agung Banten Lama yang didirikan pada masa Sultan Maulana Hasanuddin ini, masuk dalam kategori Masjid unik dan merupakan bangunan cagar budaya yang dilindungi.
Terletak di Kecamatan Kasemen Banten Lama, Masjid ini didirikan pada tahun 1552-1570 dengan memadukan unsur budaya Jawa Kuno dan Tiongkok. Hal ini bisa terlihat dari bentuk atap yang menyerupai tumpeng dengan 5 tingkat.
Masjid ini memiliki 24 tiang penyangga, dan disebelah kiri Masjid terdapat kompleks makam Pahlawan Sultan Ageng Tirtayasa, dan juga keluarga kerjaan lain. Masjid ini berbentuk bujur sangkar dengan tiang yang dibuat dari bahan batu andesit dengan motif buah labu. Tak lupa, mimbar yang terbuat dari kayu bertangga marmer dibagian depan.
Seiring berkembangnya zaman, Masjid ini mengalami perubahan yang cukup drastis. Salah satunya adalah penambahan Payung Peneduh yang ada di bagian luar Masjid yang mirip seperti Masjid di Madinah. Tentu, hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para jamaah Masjid Agung Banten Lama, dan juga para wisatawan dari luar Banten.
Untuk kamu yang ingin berkunjung kesini, kamu bisa langsung berkunjung ke Komplek Masjid Agung via Google Maps dengan kendaraan pribadi.
3. Masjid Muammar Qaddafy, Jawa Barat
Kemudian ada Masjid Muammar Qadaffy, yang juga memiliki payung peneduh dibagian depan pintu masuk. Masjid yang terletak di Perumahan Muslim Bukit Azzikra Sentul, Cimpambuan, Babakan Madang, Sentul Selatan yang bisa kamu temui pada Google Maps.
Secara umum, gaya bangunan dari Masjid ini memang terbilang mengikuti gaya universal pada sebuah masjid, yang mana memiliki kubah, portal lengkung, menara, dan kaligrafi dalam bahasa arab. Namun karena adanya payung peneduh di bagian depan masjid, hal ini sukses menarik perhatian warga sekitar, dan wisatawan dari luar daerah yang ingin menikmati wisata religi di Masjid Muammar Qaddafy.
Masjid ini berdiri diatas tanah wakaf seluas 5 hektar milik PT. Cigede Griya Permai, yang merupakan pengelola dan pengembang perumahan Bukit Az-Zikra Sentul yang ditujuan untuk keperluan dakwah Islam. Luas tanah 5 hektar tersebut terbagi menjadi 1 hektar untuk bangunan Masjid, 2 hektar untuk parkir, dan 2 hektar untuk pesantren.
4. Masjid Raya At-Taqwa Cirebon, Jawa Barat
Menjadi salah satu Masjid besar di Kota Cirebon, Masjid ini didirikan oleh R. Adipati Salmon Salaman Suryadiningrat pada tahun 1918 yang awalnya bernama Tajug Agung.
Namun karena usia bangunan yang sudah mulai menua seiring berjalannya waktu, pada 1951 Kepala Koordinator Urusan Agama Cirebon R. M. Arhatha memiliki ide untuk merenovasi Tajug Agung, yang akhirnya di Resmikan pada 1963, dengan membawa konsep Tropis pada Masjid At-Taqwa.
Masjid At-Taqwa sendiri memiliki ciri berupa 4 menara kecil/menaret dengan atap jurai serta 1 menara setinggi 65 meter.
Ketika memasuki Masjid, kamu akan disambut dengan 2 gerbang berwarna emas yang memiliki lebar 3 meter dengan ukiran kaligrafi 2 kalimat syahadat. Selain itu, lantai dan dinding masjidnya sendiri terbuat dari bahan batu granit
Masuk ke area taman, di samping Masjid At-Taqwa kamu akan menemukan 21 tanaman pohon kurma yang memberikan kesan sejuk dengan tanaman rumput yang menghijau, serta 2 kolam air mancur di sisi kanan dan kiri Masjid.
Berlokasi di Jl. Kartini No.2, Kebonbaru, Kota Cirebon – (Google Maps). Masjid ini kerap ramai dikunjungi selepas Ashar.
5. Masjid Agung Semarang, Jawa Tengah
Juga masuk dalam kategori Masjid terbesar dan termewah, Masjid Agung Jawa Tengah menjadi ikon kebanggaan masyarakat Provinsi Jawa Tengah. Masjid ini sendiri diresmikan pada zaman kepemimpinan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono secara simbolis dengan menandatangani prasasti batu alam setinggi 2,3 meter dengan berat 7,8 ton yang didatangkan langsung dari lereng Gunung Merapi.
Arsitektur masjid ini sendiri menggabungkan 3 unsur seni, yakni Jawa pada bagian atap yang berbentuk limas dengan motif batik, Arab pada kubah dan kaligrafi pada dinding Masjid, serta Roma-Yunani yang melekat pada desain interior dan pewarnaan pada sudut bangunan.
Selain itu, ada juga menara Asmaul Husna dengan tinggi 99 meter, yang ada di pojok barat daya Masjid yang menyimbolkan kebesaran dan juga kemahakuasaan Allah SWT.
Ditambah dengan adanya 6 payung hidrolik raksasa pada bagian teras Masjid. Payung peneduh ini memiliki tinggi 20 meter dengan bentangan 14 meter yang mirip dengan Masjid Nabawi di Madinah. Dan tentu saja, fungsi dari payung peneduh ini adalah sebagai atap ketika jamaah masjid sedang meluap.
Masjid yang terletak di Jl. Gajah Raya Sambirejo ini juga bisa kamu temukan di Google Maps untuk mempermudah kamu ketika hendak berwisata religi ke Masjid Agung Jawa Tengah.
6. Masjid Madinatul Iman Balikpapan Islamic Center (BIC), Kalimantan Timur
Diurutan terakhir, ada Masjid Madinatul Iman yang berada di Islamic Center Balikpapan. Adapun penamaan dari Madinatul Iman ialah sesuai dengan visi Kota Balikpapan, yakni “menuju kota yang damai dan sejahtera untuk seluruh umat manusia.”
Dibangun pada tahun 2014, Masjid Madinatul Iman mampu menampung hingga 10.000 jamaah, dengan luas bangunan sekitar 85.000 meter kubik yang akhirnya diresmikan bertepatan dengan hari jadi Kota Balikpapan ke 120, yakni 10 Februari 2017.
Dari segi arsitektur bangunan, Masjid Madinatul Iman jelas berkiblat pada Masjid Nabawi di Madinah. Terlihat dari bentuk kubah masjid dan adanya payung peneduh yang tersedia dibagian depan Masjid. Namun, payung peneduh disini tidak terbuka dan tertutup secara otomatis. Meskipun begitu, Masjid Madinatul Iman dijuluki sebagai Nabawi van Balikpapan.
Masjid yang beralamat lengkap Jalan Belibis Raya, Kel. Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Google Maps) ini, kerap menjadi destinasi para wisatawan untuk melakukan wisata religi, dan melepas rindu melihat kembali masjid Nabawi yang ada di Madinah.
Dan itulah tadi 6 Masjid unik dengan payung peneduh yang ada di Indonesia. Gimana, unik banget kan?