BookingToGo – Bunga Edelweis atau biasa disebut Anaphalis javanica ini adalah bunga yang hanya bisa tumbuh di dataran tinggi sekitar 2.000 meter diatas permukaan laut. Bunga ini ada banyak jenisnya dan tersebar di berbagai tempat seperti Eropa, Selandia Baru, bahkan di Indonesia. Di Indonesia, Bunga Edelweis bisa ditemui di Gunung Dieng, Gunung Gede, [today param=”SUB” text=”Gunung Bromo,”] dan Gunung Semeru.
-
Table of Contents
Tumbuhan Langka
Viralnya video seorang pendaki perempuan yang memetik bunga Edelweis di Gunung Lawu menjadi perhatian warga net dan sekarang menjadi trending topic di Google. Hal itu dikarenakan bunga tersebut adalah tanaman yang sudah langka, dan terancam punah. Bunga Edelweis ini ada tempat pelestariannya yaitu di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), di Jawa Timur namun jumlahnya terus menyusut karena selalu dicari warga.
-
Memiliki Julukan Bunga Abadi
Ya, Bunga Edelweis sering disebut sebagai bunga abadi karena adanya hormon yang mencegah kerontokan pada bunga. Selain itu, Bunga ini juga mampu hidup di tanah yang tandus, dan mampu bertahan hidup hingga 10 tahun lamanya.
-
Melambangkan Cinta dan Keberanian
Ada suatu kisah, menceritakan tentang pemuda yang mempertaruhkan nyawanya mendaki gunung berbatu yang curam hanya untuk mengumpulkan bunga Edelweis sebagai bukti cinta dan keberanian kepada seseorang yang dicintainya. Ya, karena bunga ini memang hanya tumbuh di area pegunungan yang tinggi, sangat sulit untuk menemukan bunga ini di alam liar.
Maka dari itu, dari kisah pemuda tersebut bunga ini jadi memiliki lambang cinta dan keberanian. Namun, untuk sekarang jangan dipetik ya, karena bunga tersebut sudah mulai langka. Masih banyak kok, bunga lain yang melambangkan cinta seperti mawar.
-
Bunga Edelweis bermanfaat untuk anti-aging
Inilah salah satu alasan mengapa bunga Edelweis mulai sedikit jumlahnya. Bunga ini mempunyai manfaat mencegah penuaan karena memiliki antioksidan yang tinggi. Tidak sedikit kosmetik yang menggunakan eskstrak bunga Edelweis karena selain mencegah penuaan, bunga ini dipercaya bisa mencerahkan kulit dan melindungi kulit dari sinar UV.
-
Bunga Edelweis banyak dipakai sebagai simbol/logo
Di Indonesia pernah loh, menggunakan bunga ini (Edelweis) sebagai desain prangko Pos Indonesia di tahun 2003.
Bahkan Edelweiss Air makapai asal Swiss menggunakan bunga ini sebagai logo maskapai.
Di Austria, uang koin 2 sen menggunakan gambar Edelweis juga.
-
Bunga Edelweis ditemukan pertama kali oleh orang Jerman
Bunga ini ditemukan pertama kali (1819) oleh orang Jerman bernama Caspar Georg Carl Reinwardt di Gunung Gede, Jawa Barat. Dia adalah profesor ilmu alam pendiri dari tempat wisata Kebun Raya Bogor. Nama Edelweis diberikan oleh Caspar Georg Carl Reinwardt berasal dari bahasa Jerman ‘edel’ yang berarti mulia, dan ‘weis’ artinya putih.
-
Pernah menjadi lagu dari The Sound of Music
The Sound of Music adalah film drama musikal Amerika tahun 1965. Film ini sangat populer kala itu, empat minggu setelah rilis di bioskop, film The Sound of Music langsung masuk peringkat 1 box office di Amerika Serikat. Dalam film The Sound of Music, ada adengan dimana Christopher Plummer bernyanyi lagu Edelweiss bersama dengan Liesl. Dibawah ini adalah lirik dari Edelweiss:
———- Edelweiss ———-
Edelweiss, Edelweiss
Every morning you greet me
Small and white, clean and bright
You look happy to meet me
Blossom of snow may you bloom and grow
Bloom and grow forever
Edelweiss, Edelweiss
Bless my homeland forever
Edelweiss (edelweiss) Edelweiss (edelweiss)
Every morning you greet me
Small and white (small and white)
Clean and bright (clean and bright)
You look happy to meet me
Untuk video lagunya bisa dilihat melalui youtube: www.youtube.com/watch?v=8bL2BCiFkTk
Itulah 7 fakta menarik dari bunga Edelweis, cukup menarik bukan? Bunga ini sekarang telah menjadi tanaman yang langka, sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga kelestariannya. Jika hendak mendaki gunung dan menemukan bunganya jangan dipetik, cukup dilihat dan difoto bersama saja. Sekian artikel ini, ikuti terus di artikel menarik kami di www.blog.bookingtogo.com.